Keluarga Dipanggil Ikut Serta Menyatakan Pekerjaan Allah

By Admin

13 October 2024

Artikel Gerejawi



    Yohanes 9 : 1-11 Hukum sebab akibat bisa menjadi cara bagi orang untuk mengaitkan perbuatan yang dilakukan dengan hasilnya. Apa yang terjadi adalah akibat dari perbuatannya, konsekuensi logis antara sebab dan akibatnya, atau yang sering kita dengar dengan istilah "tabur-tuai". Termasuk pemahaman bahwa penyakit, kecacatan, atau kelemahan adalah hukuman atas dosa. Ternyata pemahaman yang demikian, terlihat juga dalam pikiran para murid. Mereka mempertanyakan siapa yang bersalah saat mereka melihat pengemis yang buta sejak lahir itu (ay 2) : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Untuk mengubah pemikiran mereka yang terjebak dalam pola sebab akibat, Yesus memberi penjelasan; Kadang Allah mengizinkan keadaan seperti itu agar pekerjaan-Nya dinyatakan. Tuhan Yesus melawan paham teologis yang menganggap penyakit dan kelemahan sesama kita penyandang disabilitas itu adalah akibat dosa. Maka kita sebagai bagian dari Gereja dipanggil untuk ikut serta mengerjakan pekerjaan pekerjaan Allah dalam diri orang buta, tuli, bisu, lumpuh, juga kepada sesama yang secara intelektual dan mental berkebutuhan khusus. Minggu ini kita mengawali bulan keluarga tahun 2024, dimana kita diajak untuk menjadi keluarga yang inklusi. Gereja diajak untuk lebih memperhatikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas. Melawan pembiaran karena pemahaman yang keliru tentang mereka. Kita diajak untuk bersama: 1. Membuang pemahaman yang menghakimi, bahwa keadaan disabilitas adalah karena hukuman dosa, yang diperbuat baik oleh penyandang tersebut maupun orangtuanya. 2. Mengupayakan bagaimana pekerjaan-pekerjaan Allah bisa dinyatakan dalam setiap keadaan, terlebih berhadapan dengan penyakit dan kelemahan. 3. Menjadikan aksi kasih dan pelayanan yang nyata melawan pembiaran maupun wacana yang berkembang akan tetapi tanpa empati dan keberpihakan kepada penyandang disabilitas. Selamat memasuki Masa Penghayatan Hidup Berkeluarga bulan Oktober 2024 ini, secara khusus kita diajak mencermati pelayanan untuk saudara-saudara penyandang disabilitas. Mereka ada di tengah-tengah kita, dan bersama mereka kita dipanggil untuk ikut serta mengerjakan pekerjaan pekerjaan Allah, mengasihi, dan melayani, mulai dari keluarga kita. Amin.

Link Sumber